Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta atau yang biasa di panggil Bung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Fort de Kock (Bukittinggi, Sumatra Barat). Beliau adalah wakil presiden pertama bangsa Indonesia. Beliau sangat berjasa untuk Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai "Bapak koperasi Indonesia". Masa jabatan beliau sebagai wakil presiden Indonesia adalah 11 tahun atau setara dengan 2 periode masa jabatan. Alasan beliau mundur sebagai wakil presiden Indonesia dikarenakan beliau berselisih dengan Bung karno atau Soekarno.
Pergerakan politik beliau mulai di Belanda dari 1921 - 1932. Ia bersekolah di Handels Hogeschool (Universitas Erasmus Rotterdam). Selama beliau bersekolah disana, beliau masuk organisasi sosial Indisch Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) yang nantinya berubah menjadi organisasi politik dikarenakan oleh Ki Hadjar Dewantara, Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker. Pada tahun 1926, beliau menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Karena itulah, beliau terlambat meyelesaikan studinya.
Pada tanggal 25 September 1927, Hatta dan Ali Sastroamidjojo, Nazir Datuk Pamuntjak, dan Madjid Djojohadiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda karena tuduhan mengikuti partai terlarang yang dikait-kaitkan dengan Semaun, terlibat pemberontakan di Indonesia yang dilakukan PKI dari tahun 1926 - 1927, dan menghasut (opruiing) supaya menentang kerajaan Belanda. Beliau membantah seluruh tuduhan tersebut dalam pidatonya "Indonesia Merdeka" (Indonesia Vrij) pada sidang kedua tanggal 22 Maret 1928.
Sekembalianya beliau dari Belanda, ia ditawarkan masuk kalangan Sosialis Merdeka (Onafhankelijke Socialistische Partij, OSP) untuk menjadi anggota parlemen Belanda, dan menjadi perdebatan hangat di Indonesia pada saat itu. Sebenarnya beliau menolak masuk, dengan alasan beliau perlu berada dan berjuang di Indonesia. Namun, pemberitaan di Indonesia mengatakan bahwa Hatta menerima kedudukan tersebut, sehingga Soekarno menuduhnya tidak konsisten dalam menjalankan sistem non-kooperatif.
Semasa beliau diasingkan ke Digul, ia membawa semua buku-bukunya ke tempat pengasingannya. Apabila beliau mau bekerja sama, beliau diberi gaji f 7.50 sebulan dan jika beliau tidak mau bekerja sama hanya akan dibei gaji f 2.50 saja. Pada tahun 1937, ia menerima telegram yang mengatakan dia dipindah dari Digul ke Banda Neira. PAda tahun 1941, beliau menulis artikel di koran pemandangan yang isinya supaya rakyat Indonesia jangan memihak pihak barat maupun fasisme jepang. Kelak tulisan beliau dibaca Murase, seorang wakil kepala Kenpeitei (dinas intelijen) dan menyarankan beliau agar mengikuti Nippon Sheisin di Tokyo pada bulan November 1943.Saat-saat mendekati Proklamasi pada 22 Juni 1945 Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membentuk sebua panitia kecil yang disebut Panitia sembilan. Panitia sembilan beranggotakan 9 orang yaitu Ir. Soekarno (Ketua), Bung Hatta, Mohammad Yamin, Achmad Soebardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso. 9 Anggota ini mempunyai tugas mengolah usul dan konsep para anggota mengenai dasar negara Indonesia.
Pada 9 Agustus 1945, Bung Hatta, Bung Karno dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat (Vietnam) untuk dilantik menjadi ketua dan wakil ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang merupakan organisasi yang bertugas untuk melanjutkan kerja BPUPKI. Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadi peristiwa Rengasdengklok, dimana Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh kalangan pemuda dalam rangka mempercepat tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada 17 Agustus 1945, hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia dia bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 WIB. Dan keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, dia resmi dipilih sebagai Wakil Presiden RI yang pertama mendampingi Presiden Soekarno.
Selama menjadi wakil Presiden, Bung Hatta amat gigih bahkan dengan nada sangat marah, menyelamatkan Republik dengan mempertahankan naskah Linggajati di Sidang Pleno KNIP di Malang yang diselenggarakan pada 25 Februari-6 Maret 1947 dan hasilnya Persetujuan Linggajati diterima oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sehingga anggota KNIP menjadi agak lunak pada 6 Maret 1947.
Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari dirawat di sana. Bung Hatta dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Ia ditetapkan sebagai pahlawan proklamator pada tahun 1986 oleh pemerintahan Soeharto.
“Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku.”
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta
https://www.biografiku.com/2009/08/biografi-mohammad-hatta.html
https://www.goodreads.com/author/quotes/639030.Mohammad_Hatta
Komentar
Posting Komentar