Cipto
Mangunkusumo dilahirkan pada 4 Maret 1886 di desa Pecangaan,
Kabupaten Jepara. Ia adalah putera tertua dari Mangunkusumo, seorang priyayi rendahan
dalam struktur masyarakat Jawa. Sementara, sang ibu adalah keturunan dari tuan
tanah di Mayong, Jepara. Dr. Cipto Mangunkusumo adalah seorang tokoh pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai
"Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri
dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia
Belanda. Ia
adalah tokoh dalam Indische
Partij. Ia juga salah satu murid dari sekolah STOVIA.
Ketika
menempuh pendidikan di STOVIA, tjipto mulai memperlihatkan sikap yang berbeda
dari teman2nya. Temannya2 serta gurunya menilai bahwa ia adalah seorang yang
jujur,rajin dan berpikiran tajam. Gurunya member julukan untuknya ‘een begaafd
leerling’ atau murid yang berbakat. Di STOVIA dia mengalami perpecahan antara
dirinya dengan lingkungan sekolahnya karena dia berbeda dengan teman2nya,
temannya sangat suka berpesta dan bermain bola sedangkan tjipto sendiri lebih
memilih menghadiri ceramah2 dan membaca buku.penampilannya pada acara khusus
tergolong eksentrik. Ketidakpuasan terhadap lingkungan sekelilingnya senantiasa menjadi topik pidatonya.
Terbentuknya
budi utomo pada 20 mei 1908 disambut baik tjipto seebagai bentuk kesadaran
pribumi akan dirinya. Pada kongres pertama jatidiri politik tjipto semakin
Nampak. Walaupun kongres diadakan untuk memajukan perkembangan yang serasi bagi
orang jawa, namun pada kenyataannya terjadi keretakan antara kaum konservatif
dan kaum progesif yang diwakili oleh golongan muda. Keretakan ini sangat ironis
mengawali suatu perpecahan ideology yang terbuka bagi org jawa. Dalam kongres
pertama terjadi perpecahan antara tjipto dan radjiman. Tjipto ingin budi utomo
sebagai organisasi politik yg harus bergerak secara demokratis dan terbuka bagi
semua rakyat Indonesia. Sedangkan radjiman ingin budi utomo sbg suatu gerakan
kebudayaan yg bersifat jawa. Tjipto tidak menolak kebudayaan jawa,tetapi yang
ia tolak adl kebudayaan keraton yg feodalis. pernyataan2nya dianggap radikal
pada masa itu,gagasan2nya menunjukkan rasionalitasnya yang tinggi,serta
analisis yang tajam dgn jangakuan masa depan belum mendapat tanggapan luas. Dan
akhirnya tjipto mengundurkan diri dari budi utomo , tjipto membuka praktik
dokter di solo.
Pada 25 Nopember 1919 Cipto berpidato di Volksraad,
yang isinya mengemukakan persoalan tentang persekongkolan Sunan dan residen
dalam menipu rakyat. Cipto menyatakan bahwa pinjaman 12 gulden dari
sunan ternyata harus dibayar rakyat dengan bekerja sedemikian lama di
perkebunan yang apabila dikonversi dalam uang ternyata menjadi 28 gulden. Melihat kenyataan itu,
Pemerintah Hindia Belanda menganggap Cipto sebagai orang yang sangat berbahaya,
sehingga Dewan Hindia (Raad
van Nederlandsch Indie) pada 15 Oktober 1920 memberi masukan kepada Gubernur
Jenderal untuk mengusir Cipto ke daerah yang tidak berbahasa Jawa. Akan tetapi,
pada kenyataannya pembuangan Cipto ke daerah Jawa, Madura, Aceh, Palembang, Jambi, dan Kalimantan Timur masih
tetap membahayakan pemerintah. Oleh sebab itu, Dewan Hindia berdasarkan surat
kepada Gubernur Jenderal mengusulkan pengusiran Cipto ke Kepulauan Timor.
Dalam pembuangan, penyakit
asmanya kambuh. Beberapa kawan Cipto kemudian mengusulkan kepada pemerintah
agar Cipto dibebaskan. Ketika Cipto diminta untuk menandatangani suatu
perjanjian bahwa dia dapat pulang ke Jawa dengan melepaskan hak politiknya,
Cipto secara tegas mengatakan bahwa lebih baik mati di Banda daripada
melepaskan hak politiknya. Cipto kemudian dialihkan ke Makasar, dan pada tahun 1940 Cipto
dipindahkan ke Sukabumi. Kekerasan hati Cipto untuk
berpolitik dibawa sampai meninggal pada 8 Maret 1943.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemo
Quotes atau kata bijak Dr. Cipto Mangunkusumo :
- Tabina Dahayu (24)
Pada akhir tahun 1926 dan tahun 1927 di beberapa tempat di Indonesia terjadi
pemberontakan komunis. Pemberontakan itu menemui kegagalan dan ribuan
orang ditangkap atau dibuang karena terlibat di dalamnya. Dalam hal ini Cipto
juga ditangkap dan didakwa turut serta dalam perlawanan terhadap pemerintah. Setelah pemberontakan komunis gagal dan dibongkarnya
kasus peledakan gudang mesiu di Bandung, Cipto dipanggil pemerintah untuk
menghadap pengadilan karena dianggap telah memberikan andil dalam membantu
anggota komunis dengan memberi uang 10 gulden dan diketemukannya nama-nama
kepala pemberontakan dalam daftar tamu Cipto. Sebagai hukumannya Cipto kemudian
dibuang ke Banda pada tahun 1928.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemo
Quotes atau kata bijak Dr. Cipto Mangunkusumo :
"Berapa banyak manusia yang
hidup tapi tidak sadar. Berapa banyak yang sadar tapi tidak mau berjuang.
Berapa banyak yang berjuang tapi tidak mau berkorban.."
Sumber : https://deatantyo.wordpress.com
- Tabina Dahayu (24)
- Nadya Shafira (19)
Komentar
Posting Komentar