Halo
semua !
Sebagai
WNI, kalian pasti tahu dong presiden pertama kita siapa? Siapalagi selain Ir.
Soekarno ! Tapi kalian tahu nggak tentang kehidupan beliau ? Nah.. sekarang
kami mau menjelaskan lebih lanjut tentang beliau ! Semoga bermanfaat yaa..
Selamat
membaca
Soekarno,
yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6
Juni 1901. Beliau terlahir dengan nama Koesno Sosrodiharjo. Ayahnya bernama
Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa
kecilnya, beliau tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di
Blitar. Beliau tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di
Tulung Agung, Jawa Timur.
Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati, istri pertama beliau, mempunyai anak bernama Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai anak bernama Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, mempunyai anak bernama Kartika.
Ir. Soekarno
Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, di rumah
Haji Oemar Said Tjokroaminoto, yang terkenal sebagai pendiri Syarikat Islam. Di
rumah Tjokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam
seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Soekarno juga akrab dengan Muso,
Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan kiri dan
serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan
melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri yang menandatangani
persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika
masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di
rumah H.O.S Tjokroaminoto untuk menimba ilmu dan belajar berorganisasi melalui
Sarekat Islam. Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat
besar. Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang
bernama Tri Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java.
Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan
Hindia yang dikelola oleh Tjokroaminoto.
Lalu, beliau melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger
School). Saat belajar di Hoogere Burger School, Soekarno telah menggembleng
jiwa nasionalismenya. Selepas lulus dari Hoogere Burger School tahun 1920,
beliau pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool) atau Sekolah
Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB. Beliau berhasil meraih gelar “Ir.”
pada tanggal 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan
mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada tanggal 4 Juli 1927, dengan
tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Suka Miskin,
Bandung pada tanggal 29 Desember 1929, yang delapan bulan kemudian baru
disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau
menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Lambang PNI
Peristiwa
Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar
kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki
agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah yang kemudian
membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta
pada tanggal 16 agustus 1945.
Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan rekannya Drs.
Mohammad Hatta, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, dalam
sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno terpilih secara aklamasi
sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Ir.
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang
kemudian menjadi dasar atau ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
tanggal 1 Juni 1945
Meskipun banyak dilanda masalah
pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai
terkenal di mata internasional. Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy
yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba
dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal
sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai
dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan
juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian
Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros
Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia
semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika itu
dimana muncul istilah 'NASAKOM' yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti
sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945
hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi
di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI
(Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari
peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno
dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Dengan kesehatan beliau terus memburuk, akhirnya pada hari
Minggu, 21 Juni 1970, beliau meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma
Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya.
Pemerintah pun menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.
Walaupun beliau sudah tiada, kita harus tetap meneruskan
perjuangan beliau untuk mempertahankan tanah air. Jangan sampai kita lalai dan
menyebabkan bangsa kita mudah runtuh.
Untuk motivasi, ingat saja kata-kata mulia Soekarno ini
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai
suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
Sumber
GAMBAR
PERTAMA
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fcommons%2F0%2F01%2FPresiden_Sukarno.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSoekarno&docid=B-DKeIscLOFrZM&tbnid=bhmDUkqoROniCM%3A&vet=10ahUKEwi8xr7pp_XZAhVFv48KHf5-AC0QMwgxKAEwAQ.i&w=3214&h=4604&bih=651&biw=1366&q=gambar%20soekarno&ved=0ahUKEwi8xr7pp_XZAhVFv48KHf5-AC0QMwgxKAEwAQ&iact=mrc&uact=8
GAMBAR
KEDUA
GAMBAR
KETIGA
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2016%2F08%2F16%2F742649%2F670x335%2Ftahukah-anda-siapa-yang-memotret-momen-proklamasi-bersejarah-ini-rev-1.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.merdeka.com%2Fperistiwa%2Ftahukah-anda-siapa-yang-memotret-momen-proklamasi-bersejarah-ini.html&docid=WQ3CVBVhlgcZPM&tbnid=caKJIGIGyDdTsM%3A&vet=10ahUKEwjOyOfCvvXZAhUJu48KHUbiDdUQMwg5KAAwAA..i&w=670&h=335&bih=651&biw=1366&q=gambar%20proklamasi&ved=0ahUKEwjOyOfCvvXZAhUJu48KHUbiDdUQMwg5KAAwAA&iact=mrc&u
Komentar
Posting Komentar