Wisata ke Yangon
Penulis : Radinda 8A
Hallo! Kenalkan nama saya Radinda. Sekarang saya ingin menjelaskan tentang perjalanan ke Yangon satu minggu yang lalu pada tanggal 6 Agustus 2017.
Pada
hari yang cerah, setelah perjalanan melelahkan selama tiga jam, pesawat saya
mendarat di Yangon International Airport di Yangon, Myanmar, dari Bandara Soekarno-Hatta International Airport , Tangerang, antusias untuk
perjalanan menyenangkan selama dua hari, satu malam ini.
Setelah
mengambil tas, saya melangkahkan kaki pertama saya di sekitar masyarakat Yangon
di luar bandara. Udara di sana cukup panas, seperti halnya di Jakarta. Suasana
di sana sangat ramai, yang menyebabkan rasa ingin tahu saya meningkat. Setelah
itu, saya menaiki taksi untuk pergi ke tujuan pertama saya, Shwedagon Pagoda.
Dengan melihat dari
luar jendela, saya mengamati gaya hidup masyarakat Yangon. Salah satu kota di
Myanmar ini sudah cukup modern. Mungkin tidak banyak toko makanan dari luar
negeri yang mewah seperti Starbucks dan
Mc’Donalds, tetapi saya sudah melihat
beberapa mobil yang designnya kekinian.
Banyak
wanita memakai rok dan pakaian yang berwarna-warrni dan elegan. Uniknya,
beberapa pria disana juga memakai pakaian yang menyerupai rok, yang, saat saya
melakukan riset, disebut dengan longyi,
biasanya dipakai dengan kemeja. Beberapa wanita yang berjualan di sepinggir
jalanan Shwe Bon Thar Road ini memakai riasan di pipinya yang menyerupai bedak
atau cat yang disebut dengan thanaka.
Shwedagon
Pagoda
Setelah
ke Shwedagon Pagoda, saya beralih ke pagoda berikutnya yaitu Sule Pagoda dengan
menaiki taksi. Menurut supir taksi yang saya tanyakan, Sule Pagoda merupakan pagoda
yang lebih tua daripada Shwedagon Pagoda (dibangun lebih dari 2500 tahun yang
lalu).
Sesampainya
di Sule Pagoda, hal yang saya perhatikan adalah pagoda ini memiliki beberapa
persamaan dengan susunan stupa orisinal yang berasal dari India, yang berfungsi
untuk alasan religi.
Sule
Pagoda
Setelah mengunjungi
pagoda, saya memutuskan untuk beristirahat dengan check-in di Savoy Hotel
Yangon. Pegawai-pegawai yang bekerja di hotel ini sangatlah ramah. Fasilitas
hotel ini juga sangat bagus, yang membuat saya ingin tinggal disini lebih lama.
Savoy
hotel Yangon
Makanan
yang disajikan di restoran Khaing Khaing Kyaw
Kandawgyi
Lake dengan Karaweik
Setelah
bersenang-senang di Kandawgyi Lake, saya berkunjung ke Chauk That Gyi. Chauk That
Gyi adalah kuil Buddha paling terkenal di Yangon. Di dalam Chauk That Gyi ini,
terdapat patung Buddha tidur yang sangat megah dan menawan. Saat masuk ke dalam,
kita harus berpakaian sopan dan melepas sepatu untuk menunjukkan kesopanan.
Chauk
That Gyi
Setelah
itu, saya kembali lagi ke hotel untuk makan malam dan beristirahat, merasa
tidak sabar untuk hari berikutnya.
Beberapa
gajah di Yangon Zoological Park
Setelah
bersenang-senang di kebun binatang, saya memutuskan untuk makan siang di Mai
Thai Restaurant, yaitu restoran Thailand yang berada di Yangon. Makanan disana
enak-enak dan cukup murah, jadi worth it jika ingin mencoba masakan Thailand
disana.
Setelah makan, saya
mengunjungi Myanmar Gems Museum, yaitu toko permata dan perhiasan. Banyak
sekali variasi perhiasan yang terdapat disana, mulai dengan gelang, anting,
hingga kalung dan cincin. Salah satu perhiasan favorit saya adalah perhiasan
Jadeite, yaitu perhiasan yang dibuat oleh batu Jade.
Perhiasan Jadeite
Setelah beberapa
jam, saya kembali lagi ke hotel untuk pack-up
dan check-out dari Savoy hotel. Lalu, saya memesan taksi untuk perjalanan balik
ke Yangon Internantional Airport. Saya enggan sekali untuk meninggalkan Yangon,
karena perjalanan ini adalah salah satu perjalanan yang tidak akan saya
lupakan.
Jangan lupa
kunjungi Yangon, Myanmar untuk perjalanan terbaik yang pernah Anda rasakan !
Sumber/ daftar
pustaka
Gambar pertama
(kiri)
Gambar pertama
(kanan)
Gambar kedua
Gambar ketiga
Gambar keempat
Gambar kelima
Gambar keenam
Gambar ketujuh
Gambar kedelepan
Gambar kesembilan
Gambar kesepuluh
Komentar
Posting Komentar