by : Arza 8A / 02


Dua minggu yang
lalu saya pergi ke Ho Chi Minh City yang merupakan ibukota Vietnam. Saya
berangkat pada tanggal 1 Agustus 2017 menggunakan pesawat Emirates pada pukul 7 pagi dari bandara Soekarno Hatta. Perjalanan
dari Jakarta menuju Ho Chi Minh City memakan waktu 3 jam, maka saya tiba di Ho
Chi Minh City pada pukul 10 pagi. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Ho Chi Minh karena Jakarta
dan Ho Chi Minh berada pada zona waktu yang sama. Saya berada di Ho Chi Minh
selama 4 hari dan menginap di hotel Somerset Vista.
·
Hari
Pertama
Hari pertama di Ho Chi Minh City, saya pergi ke Cu Chi
Tunnel dengan menyewa mobil beserta supirnya. Cu Chi Tunnel merupakan nama
terowongan bawah tanah yang digali orang Vietnam semasa perang. Di tempat
tersebut saya memasuki terowongan yang tak hanya panjang, tetapi juga di
rancang sangat bagus dan strategis. Banyak terowongan yang terdapat di sini dan
untuk menghubungkannya dibuat terowongan kecil yang hanya bisa dilewati secara
jongkok oleh orang orang kecil seperti orang Vietnam. Saat ini terowongan tersebut
dirawat oleh pemerintah Vietnam dan menjadi objek wisata yang sangat
menarik.Setelah puas menikmati indahnya Cu Chi Tunnel, saya melanjutkan untuk
makan malam Pho di Pham Ngu Lao Street.
·
Hari
kedua
Pada hari kedua, saya mengunjungi War Remnant Museum.
Museum ini berisikan berbagai macam koleksi peninggalan selama perang Vietnam
dan juga beberapa koleksi peninggalan perang Indocina. Adapun barang-barang
yang dipamerkan di museum ini antara lain perlengkapan perang Amerika,
dokumentasi kekejaman dan penyiksaan yang terjadi selama perang, serta beberapa
karya seni yang menyerukan anti peperangan. Meskipun tampak mengerikan dan
seram, namun hal-hal tersebut tidak menciutkan para wisatawan untuk datang
berkunjung. Kali ini saya makan Banh Mi, yaitu roti raksasa yang saya beli di
Tao Dan Park, di pusat kota Ho Chi Minh City.
·
Hari
ketiga
Pada hari ketiga, saya mengunjungi Ho Chi Minh City
Hall. Bangunan ini awalnya bernama hotel De Ville Saigon. Yang menarik di
tempat ini adalah lampu-lampu di bagian luar gedung yang dinyalakan pada malam
hari sehingga mampu memberikan iluminasi cahaya yang unik. Selain itu,
pengunjung yang datang biasanya menikmati bagian taman dan patung Uncle Ho di
sekitar bangunan utama.
·
Hari keempat
Sebelum pulang
ke Jakarta, pada hari keempat ini saya menyempatkan diri untuk mengunjungi
Saigon Notre-Dame Basilica. Bangunan ini merupakan sebuah Katedral atau gereja
yang ada di Ho Chi Minh City. Gereja ini di bangun pada tahun 1863 hingga 1880
pada masa colonial Perancis. Bangunan gereja ini memiliki gaya arsitektur
Romanesque yang sangat menarik sehingga sering digunakan para wisatawan asing
sebagai tempat untuk berfoto. Setelah selesai menikmati indahnya Saigon
Notre-Dame Basilica, saya langsung menuju ke Bandara Ho Chi Minh City untuk
mengejar pesawat saya yang akan berangkat ke Jakarta pada pukul 7 malam.
Perjalanan dari Ho Chi Minh City menuju Jakarta memakan waktu 3 jam dan saya
tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 10 malam.
Demikian itulah cerita singkat perjalanan saya ke Ho Chi
Minh City di Vietnam.
Komentar
Posting Komentar